Konsumen yang menjual iPhone akan mendapat sejumlah uang dan voucher.
Doddy Rosadi : 27 Nov 2014 | 06:13
Suara.com - Perusahaam smartphone asal Kanada, BlackBerry menggoda konsumen yang menggunakan iPhone untuk menukar ponsel yang mereka pakai dengan Passport, produk terbaru dari BlackBerry.
Konsumen bisa menukar iPhone milik mereka dan mendapatkan uang tunai maksimal 400 dolar Amerika ditambah voucher 150 dolar Amerika apabila membeli BlackBerry Passport.
Ini merupakan kali pertama BlackBerry melakukan ‘perang’ secara langsung dengan Apple yang memproduksi iPhone. BlackBerry meluncurkan Passport pada September lalu. Passport diharapkan bisa membangkitkan kembali nama BlackBerry di industri telepon pintar.
Selama ini, industri telepon pintar masih dikuasai oleh Samsung dan iPhone. Investor sepertinya terkesan dengan produk terbaru BlackBerry tersebut sehingga membuat harga sahamnya sedikit naik. Namun, sejumlah analis menilai ‘pemaksaan’ yang dilakukan BlackBerry itu sebagai bentuk keputusasaan.
September lalu, BlackBerry mengumumkan kerugian yang dialami pada triwulan ketiga. Namun, mereka optimistis restrukturisasi yang dilakukan perusahaan bisa membangkitkan kembali bisnis BlackBerry. (NYDailynews)
Konsumen bisa menukar iPhone milik mereka dan mendapatkan uang tunai maksimal 400 dolar Amerika ditambah voucher 150 dolar Amerika apabila membeli BlackBerry Passport.
Ini merupakan kali pertama BlackBerry melakukan ‘perang’ secara langsung dengan Apple yang memproduksi iPhone. BlackBerry meluncurkan Passport pada September lalu. Passport diharapkan bisa membangkitkan kembali nama BlackBerry di industri telepon pintar.
Selama ini, industri telepon pintar masih dikuasai oleh Samsung dan iPhone. Investor sepertinya terkesan dengan produk terbaru BlackBerry tersebut sehingga membuat harga sahamnya sedikit naik. Namun, sejumlah analis menilai ‘pemaksaan’ yang dilakukan BlackBerry itu sebagai bentuk keputusasaan.
September lalu, BlackBerry mengumumkan kerugian yang dialami pada triwulan ketiga. Namun, mereka optimistis restrukturisasi yang dilakukan perusahaan bisa membangkitkan kembali bisnis BlackBerry. (NYDailynews)